Rabu, 05 September 2012

PENTINGNYA IPNU-IPPNU DI KALANGAN PELAJAR


Oleh Ayub Al Ansori *)
                Mengawali tulisan ini di jelaskan terlebih dahulu bahwa judul diatas sepintas terkesan sombong dan angkuh. Tujuan awalnya memang bukan untuk kedua hal tersebut akan tetapi pada kenyataannya memang penting juga mengenalkan atau mensosialisasikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) – Ikatan Pelajar Putri nahdlatul Ulama (IPPNU) kepada para pelajara baik dalam naungan sekolah formal maupun pesantren. Ini kemudian berdampak pada pengabdian anggota atau pengurus kepada NU itu sendiri sebagai Organisasi Masyarakat yang notabene merupakan representasi Islam Indonesia di dalam ajaran-ajarannya yang bernafaskan ke-Indonesiaa-an juga pengabdian kepada Ulama.
            Tidak hanya itu focus penulis adalah berawal dari keheranan penulis sendiri ketika bertanya tentang NU, IPNU dan IPPNU kepada remaja, pelajar bahkan orang dewasa. Banyak dari mereka tidak begitu banyak mengenal, meski secara kultur dan ritual keagamaan mereka cenderung bahkan bisa dikatakan sebagai warga Nahdliyyin. Sehingga agar tidak kehilangan akar sejarahnya karena bagaimanapun juga NU sebagai penaung IPNU-IPPNU banyak bahkan sangat banyak dalam proses kemerdekaan Indonesia. Bahkan NU merupakan Ormas Islam pertama di Indonesia yang secara tegas menerima NKRI dengan menyatakan bahwa NKRI adalah Harga Mati.
            Perlu diketahui juga bahwa kepengurusan IPNU-IPPNU ada mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, dan sampai Pimpinan Ranting dan Komisariat. Kondisi dimasing-masing daerah dan tingkatan berbeda satu sama lain. Banyak hal yang mempengaruhi kondisi ini, baik itu kultur masyarakatnya, kinerja pengurus, dan dukungan dari stakeholder yang ada (NU, Ansor, Ma’arif, Pondok Pesantren, Pemerintah daerah setempat dll.)
Globalisasi semakin menenggelamkan semangat kolektif bangsa Indonesia, sehingga kesadaran berorganisasi ditingkat masyarakat juga semakin rendah. Dampak yang muncul bagi IPNU-IPPNU adalah terjadi pasang surut organisasi disemua tingkatan. Paling tidak ada 5 (lima) langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah: 1. Melakukan reorganisasi bagi kepengurusan yang sudah habis periodesasinya, 2. Revitalisasi organisasi di semua tingkatan yang kepengurusannya kurang jalan, 3. Membentuk kepengurusan IPNU-IPPNU di daerah yang belum terbentuk, 4. Disiplin pada aturan organisasi, dan 5. Ketaatan pada instruksi organisasi.
Sebagai organisasi pelajar, IPNU-IPPNU selama ini belum maksimal memerankan dan mencerminkan sebagai organisasi pelajar. Walaupun di dalam keanggotaan dan kepengurusan banyak yang (maaf) sudah ‘kedaluwarsa’ untuk disebut sebagai pelajar, akan tetapi merumuskan issue strategis ke-pelajar-an dalam setiap nafas kegiatan IPNU-IPPNU yang dibuat adalah keharusan. Hal itu dilakukan untuk senantiasa mengingatkan jatidiri organisasi IPNU-IPPNU sebenarnya.
Tugas terberat sekarang adalah bagaimana disetiap daerah setiap ada persoalan yang berkaitan dengan pelajar,  IPNU-IPPNU  menjadi organisasi yang pertamakali merespon, atau minimal terlibat dalam merespon persoalan tersebut. Perlu kerja ekstra keras memang, karena kita semua harus sering mengikuti perkembangan informasi, berdiskusi, dan merumuskan solusi alternatif yang bisa kita tawarkan untuk menyelesaikan masalah pelajar yang terjadi di sekitar kita. Semoga.
Hal yang harus segera dilakukan adalah membuat IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang memberi pelayanan dan manfaat bagi pelajar, tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh pelajar misalnya keterbatasan sarana belajar, kekurangan biaya sekolah, hilangnya motivasi belajar, masalah antar pelajar maupun antara pelajar dengan guru, antara pelajar dengan lingkungan ataupun dengan orang tua dan lain-lain. Belum lagi ancaman bagi pelajar yang bersifat jangka panjang, misalnya NARKOBA, Free Sex, perdagangan anak dan pelacuran yang melibatkan pelajar.
Alternatif yang bisa IPNU-IPPNU lakukan antara lain fasilitasi peningkatan prestasi belajar (misalnya kelompok belajar / studi club dan lembaga bimbingan belajar) dan pembentukan kelompok yang bersifat kegemaran (olahraga dan seni). Apabila kita dapat konsisiten dalam kepemimpinan issue pelajar, maka setiap ada pelajar yang memiliki ketertarikan untuk terlibat aktif di organisasi, maka IPNU-IPPNU akan senantiasa menjadi tujuan dan pilihan utama bagi pelajar untuk bergabung. Semoga!.

*) Adalah Pengurus PC. IPNU Kab. Cirebon. Pernah di muat di Buletin “Ki Djatira”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Do'a

Adalah Engkau

Yang beri kekuatan

Sekaligus menghujamku

Dengan Qodo dan Qodar-Mu

Tuhan..............

Engkau ku percaya

Menjawab setiap do’a yang ku panjatkan

Ku menyanjung-Mu dengan butiran-butiran dzikirku

Kau tak goyah dengan Qodo-Mu

Ku merengek dengan untaian Wiridku

Kau terlampau tentukan Qadar-Mu

Ku serapi setiap lantunan ayat-ayat-Mu

Kau hanya beri aku harapan

Ku berontak dalam puji-puji doa’ku

Kau hanya menatapku dingin dengan ke-Maha Besaran-Mu

Ku menangis dan memaksamu dalam sujudku

Kau tertawa dengan segala ke-Maha Agungan-Mu

Apa mau-Mu Tuhan?

Aku yakin

Kau jawab “YA”, Kau beri yang aku minta

Kau jawab “TIDAK”, Kau akan berikan yang lebih baik

Kau jawab “TUNGGU” Kau akan beri yang terbaik

Untukku..........

Dengan keterbatasanku

Hanya satu, berikan padaku

“Ridhoilah aku sebagai Hamba-Mu yang terbatas

Wahai ALLAH, Tuhan yang Maha Tak Terbatas”