Oleh
Ayub Al Ansori *)
Mengawali tulisan ini di jelaskan terlebih dahulu bahwa judul
diatas sepintas terkesan sombong dan angkuh. Tujuan awalnya memang bukan untuk
kedua hal tersebut akan tetapi pada kenyataannya memang penting juga
mengenalkan atau mensosialisasikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) –
Ikatan Pelajar Putri nahdlatul Ulama (IPPNU) kepada para pelajara baik dalam
naungan sekolah formal maupun pesantren. Ini kemudian berdampak pada pengabdian
anggota atau pengurus kepada NU itu sendiri sebagai Organisasi Masyarakat yang
notabene merupakan representasi Islam Indonesia di dalam ajaran-ajarannya yang
bernafaskan ke-Indonesiaa-an juga pengabdian kepada Ulama.
Tidak hanya itu focus penulis adalah
berawal dari keheranan penulis sendiri ketika bertanya tentang NU, IPNU dan
IPPNU kepada remaja, pelajar bahkan orang dewasa. Banyak dari mereka tidak
begitu banyak mengenal, meski secara kultur dan ritual keagamaan mereka
cenderung bahkan bisa dikatakan sebagai warga Nahdliyyin. Sehingga agar tidak
kehilangan akar sejarahnya karena bagaimanapun juga NU sebagai penaung
IPNU-IPPNU banyak bahkan sangat banyak dalam proses kemerdekaan Indonesia.
Bahkan NU merupakan Ormas Islam pertama di Indonesia yang secara tegas menerima
NKRI dengan menyatakan bahwa NKRI adalah Harga Mati.
Perlu diketahui juga bahwa kepengurusan IPNU-IPPNU ada mulai
dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang,
dan sampai Pimpinan Ranting dan Komisariat. Kondisi dimasing-masing daerah dan
tingkatan berbeda satu sama lain. Banyak hal yang mempengaruhi kondisi ini,
baik itu kultur masyarakatnya, kinerja pengurus, dan dukungan dari stakeholder
yang ada (NU, Ansor, Ma’arif, Pondok Pesantren, Pemerintah daerah setempat
dll.)
Globalisasi semakin menenggelamkan semangat kolektif bangsa
Indonesia, sehingga kesadaran berorganisasi ditingkat masyarakat juga semakin
rendah. Dampak yang muncul bagi IPNU-IPPNU adalah terjadi pasang surut
organisasi disemua tingkatan. Paling tidak ada 5 (lima) langkah yang bisa
dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah: 1. Melakukan reorganisasi bagi
kepengurusan yang sudah habis periodesasinya, 2. Revitalisasi organisasi di semua
tingkatan yang kepengurusannya kurang jalan, 3. Membentuk kepengurusan IPNU-IPPNU
di daerah yang belum terbentuk, 4. Disiplin pada aturan organisasi, dan 5. Ketaatan pada instruksi
organisasi.
Sebagai organisasi pelajar, IPNU-IPPNU
selama ini belum maksimal memerankan dan mencerminkan sebagai organisasi
pelajar. Walaupun di dalam keanggotaan dan kepengurusan banyak yang (maaf)
sudah ‘kedaluwarsa’ untuk disebut sebagai pelajar, akan tetapi merumuskan issue
strategis ke-pelajar-an dalam setiap nafas kegiatan IPNU-IPPNU yang dibuat
adalah keharusan. Hal itu dilakukan untuk senantiasa mengingatkan jatidiri
organisasi IPNU-IPPNU sebenarnya.
Tugas terberat sekarang adalah
bagaimana disetiap daerah setiap ada persoalan yang berkaitan dengan pelajar, IPNU-IPPNU menjadi organisasi yang pertamakali merespon,
atau minimal terlibat dalam merespon persoalan tersebut. Perlu kerja ekstra
keras memang, karena kita semua harus sering mengikuti perkembangan informasi,
berdiskusi, dan merumuskan solusi alternatif yang bisa kita tawarkan untuk
menyelesaikan masalah pelajar yang terjadi di sekitar kita. Semoga.
Hal yang harus segera dilakukan
adalah membuat IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang memberi pelayanan dan manfaat
bagi pelajar, tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh pelajar misalnya keterbatasan
sarana belajar, kekurangan biaya sekolah, hilangnya motivasi belajar, masalah
antar pelajar maupun antara pelajar dengan guru, antara pelajar dengan lingkungan
ataupun dengan orang tua dan lain-lain. Belum lagi ancaman bagi pelajar yang
bersifat jangka panjang, misalnya NARKOBA, Free Sex, perdagangan anak dan pelacuran
yang melibatkan pelajar.
Alternatif yang bisa IPNU-IPPNU
lakukan antara lain fasilitasi peningkatan prestasi belajar (misalnya kelompok
belajar / studi club dan lembaga bimbingan belajar) dan pembentukan kelompok
yang bersifat kegemaran (olahraga dan seni). Apabila kita dapat konsisiten
dalam kepemimpinan issue pelajar, maka setiap ada pelajar yang memiliki
ketertarikan untuk terlibat aktif di organisasi, maka IPNU-IPPNU akan
senantiasa menjadi tujuan dan pilihan utama bagi pelajar untuk bergabung.
Semoga!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar